Dalam dunia kesehatan gigi, istilah “pelikel” dan “plak” seringkali terdengar, namun tak jarang menimbulkan kebingungan. Keduanya merupakan lapisan yang terbentuk di permukaan gigi, tetapi memiliki perbedaan mendasar dalam komposisi, pembentukan, dan dampaknya bagi kesehatan mulut. Memahami perbedaan antara pelikel dan plak gigi sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi secara efektif. Menghiraukan kehadiran plak ternyata dapat berujung pada masalah baru yang harus ditangani secara serius seperti karies dan penyakit gusi. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara pelikel dan plak gigi, mengapa pemahaman ini krusial, dan bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dari ancaman plak.
Baca Juga: Penyebab Bau Mulut dan Solusi Praktis Mengatasinya
Mengenal Lebih Dekat Pelikel Gigi: Lapisan Pelindung Alami
Pelikel gigi adalah lapisan tipis, tidak berwarna, dan berlendir yang secara alami terbentuk pada permukaan gigi beberapa menit setelah kita menyikat gigi. Menurut penelitian dalam Journal of Dental Research, pelikel terutama terdiri dari berbagai protein dan glikoprotein yang berasal dari air liur. Pembentukan pelikel merupakan proses alami dan penting bagi kesehatan gigi. 4 Fungsi Utama Pelikel Gigi antara lain adalah:
- Pelindung Terhadap Asam: Pelikel bertindak sebagai lapisan pelindung yang membantu meminimalisir hilangnya mineral gigi (demineralisasi) akibat serangan asam dari makanan dan minuman, serta asam yang dihasilkan oleh bakteri.
- Lubrikasi: Lapisan pelikel melumasi permukaan gigi, mengurangi gesekan antara gigi saat mengunyah dan berbicara.
- Pencegahan Kekeringan: Pelikel membantu menjaga kelembapan permukaan gigi.
- Tempat Melekatnya Bakteri Awal: walau terdengar berlawanan, pelikel menjadi tempat melekatnya awal bagi bakteri di mulut. Akan tetapi, pada tahap tersebut, bakteri yang melekat biasanya tidak terlalu berbahaya karena jumlahnya yang kecil.
Mengenal Lebih Dekat Plak Gigi: Ancaman Bagi Kesehatan Mulut
Plak gigi, di sisi lain, adalah lapisan lengket dan tidak berwarna atau kekuningan yang terbentuk ketika bakteri di mulut bercampur dengan sisa-sisa makanan dan air liur. Pembentukan plak adalah proses yang berkelanjutan, terutama jika kebersihan mulut tidak terjaga dengan baik. Studi dalam Caries Research menekankan bahwa komposisi plak sangat kompleks dan dinamis, terdiri dari berbagai spesies bakteri, produk metabolisme bakteri, polimer saliva, dan sisa-sisa makanan. Berikut 5 faktor utama Mengapa Plak Gigi Berbahaya:
- Pembentukan Asam: Bakteri dalam plak memetabolisme gula dan karbohidrat dari sisa makanan, menghasilkan asam laktat dan asam lainnya. Asam inilah yang menyerang enamel gigi, menyebabkan demineralisasi dan berujung pada karies gigi (gigi berlubang).
- Peradangan Gusi: Plak yang menumpuk di sepanjang garis gusi dapat mengiritasi jaringan gusi, menyebabkan peradangan yang disebut gingivitis. Gejala yang bisa dilihat dari gingivitis antara lain adalah gusi yang kemerahan, pembengkakan gusi, dan mudah berdarah saat menggosok gigi.
- Periodontitis: Jika gingivitis tidak segera ditangani dengan baik, maka dapat berubah menjadi periodontitis, infeksi gusi yang terjadi akan lebih parah yang bisa merusak jaringan ikat dan tulang penyangga gigi. Periodontitis bisa menyebabkan gigi tanggal, gigi goyang, dan bahkan masalah kesehatan yang lebih parah.
- Bau Mulut (Halitosis): Bakteri dalam plak menghasilkan senyawa sulfur volatil (VSCs) yang merupakan penyebab utama bau mulut tidak sedap.
- Pembentukan Karang Gigi (Kalkulus): Jika plak tidak dibersihkan secara teratur, mineral dari air liur dapat mengendap di dalamnya dan mengeras menjadi karang gigi atau kalkulus. Karang gigi memiliki permukaan yang kasar dan berpori, sehingga memudahkan plak untuk terus menumpuk dan sulit dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.
Perbedaan Mendasar Antara Pelikel dan Plak Gigi
Memahami perbedaan antara pelikel dan plak gigi memberi wawasan penting tentang perlunya menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh. Pelikel merupakan lapisan pelindung alami yang terbentuk dari protein dalam air liur dan berfungsi sebagai penghalang awal terhadap zat asam. Namun, lapisan ini juga dapat menjadi tempat melekatnya bakteri jika tidak dibersihkan secara rutin. Ketika bakteri menempel dan berkembang di atas pelikel, terbentuklah plak, yakni lapisan lengket yang dapat memicu masalah seperti gigi berlubang dan radang gusi. Oleh karena itu, kebiasaan menyikat gigi secara teratur, membersihkan sela gigi, dan berkumur sangat penting untuk mencegah plak berkembang dan menjaga kesehatan mulut jangka panjang.
Mengetahui bahwa plak adalah kumpulan bakteri dan sisa makanan yang menghasilkan asam berbahaya akan memotivasi kita untuk lebih rajin menyikat gigi, menggunakan benang gigi (dental floss), dan berkumur dengan mouthwash untuk menghilangkan plak secara mekanis dan kimiawi. Kita juga menjadi lebih sadar akan pentingnya mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis serta asam yang dapat mempercepat pembentukan plak dan merusak enamel gigi.
Tanpa disadari, kebiasaan menyikat gigi yang buruk dapat mempercepat timbulnya masalah seperti plak, gigi berlubang, hingga bau mulut kronis. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, penting menjaga kebersihan mulut dengan cara yang lebih alami dan efektif. Salah satu solusi terbaik adalah penggunaan TIGA LAB Mouthwash, obat kumur antiseptik berbahan organik pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh dokter gigi. Dengan kandungan propolis alami, produk ini efektif membasmi bakteri penyebab bau mulut dan plak, memberikan kesegaran napas dengan rasa mint yang menyenangkan, serta tidak menimbulkan rasa perih di mulut. Aman digunakan setiap hari oleh semua anggota keluarga, TIGA LAB Mouthwash menjadi pelindung ideal bagi kebersihan rongga mulut.
Dengan rutin menggunakan TIGA LAB Mouthwash sebagai perlindungan terhadap kerusakan, Anda bisa menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh. Semua produk ini sudah bersertifikat Halal dan tersedia di marketplace favorit Anda seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan Blibli.
Baca Juga: Lemon Bisa Bikin Gigi Lebih Putih? Ini Manfaatnya yang Wajib Kamu Tahu!
Pelikel dan plak merupakan dua jenis lapisan berbeda yang terbentuk di permukaan gigi dan memiliki dampak yang kontras terhadap kesehatan mulut. Pelikel adalah lapisan tipis protein alami dari air liur yang berfungsi sebagai pelindung awal terhadap asam dan gesekan, sedangkan plak terbentuk dari akumulasi bakteri, sisa makanan, dan asam yang dapat memicu kerusakan gigi serta peradangan gusi. Memahami perbedaan fungsi keduanya penting untuk mendorong kebiasaan menjaga kebersihan mulut secara optimal, termasuk menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, berkumur dengan mouthwash antiseptik, dan rutin memeriksakan gigi ke dokter. Dengan perawatan yang konsisten, kita dapat mencegah terbentuknya plak yang merugikan serta mempertahankan kesehatan gigi dan gusi dalam jangka panjang.