Kesehatan mulut adalah aspek penting yang seringkali terabaikan dalam menjaga kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Sayangnya, masih banyak orang yang terjebak dalam berbagai mitos terkait kesehatan mulut dimulai dari perawatan gigi hingga mulut. Mitos kesehatan mulut ini tidak hanya bisa membuat perawatan gigi kita kurang efektif, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius jika dibiarkan. Agar tidak salah kaprah, mari kita bahas 7 mitos tentang kesehatan mulut yang sering dipercaya tetapi sebenarnya salah, serta fakta di baliknya.
7 mitos tentang kesehatan mulut
Kesehatan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan keseluruhan dan sangat penting untuk dijaga, akan tetapi beberapa dari mitos tersebut tampak masuk akal pada pandangan pertama, tetapi jika dipercaya begitu saja, dapat berdampak negatif pada kesehatan mulut kita. Berikut 7 mitos kesehatan mulut yang ternyata salah:
- Menyikat Gigi Secara Keras Lebih Bersih
Fakta: Banyak yang berpikir bahwa menyikat gigi dengan lebih kuat akan membersihkan lebih baik. Namun, menyikat terlalu keras justru dapat merusak enamel gigi (lapisan pelindung) dan menyebabkan iritasi pada gusi. Tekanan berlebih juga bisa menyebabkan gusi menjadi turun, memperlihatkan bagian akar gigi yang lebih rentan terhadap kerusakan.
Yang Harus Dilakukan: Sikatlah gigi dengan lembut menggunakan sikat gigi berbulu halus, dan lakukan gerakan melingkar selama dua menit. Cara ini akan membersihkan gigi dengan optimal tanpa merusak enamel atau gusi.
- Obat Kumur Bisa Gantikan Sikat GigiĀ
Fakta: Obat kumur tidak bisa menggantikan fungsi utama sikat gigi dalam menjaga kebersihan dan kesehatan mulut. Meskipun obat kumur dapat membantu menyegarkan napas dan membunuh sebagian bakteri di mulut, ia tidak memiliki kemampuan yang sama dalam menghilangkan plak dan sisa makanan yang menempel pada gigi seperti sikat gigi.
Yang Harus Dilakukan: Sikat gigi setidaknya dua kali sehari selama dua menit, terutama setelah makan dan sebelum tidur, menggunakan pasta gigi berfluoride. Fokuskan pada seluruh permukaan gigi, termasuk bagian depan, belakang, dan area sekitar gusi.
- Jika Gusi Berdarah Saat Menyikat Gigi, Berarti Harus Berhenti Menyikatnya
Fakta: Gusi yang berdarah saat menyikat gigi sering kali disebabkan oleh peradangan atau penumpukan plak di garis gusi. Menghentikan penyikatan pada area tersebut justru bisa memperburuk kondisi. Mengabaikan masalah ini dapat menyebabkan gingivitis (radang gusi) yang lebih parah.
Yang Harus Dilakukan: Tetap sikat gigi dengan lembut dan pastikan membersihkan area yang bermasalah. Jika pendarahan berlangsung lebih dari beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk penanganan lebih lanjut.
- Gigi Putih Berarti Gigi Sehat
Fakta: Warna putih pada gigi tidak selalu menunjukkan kesehatan gigi. Gigi bisa saja tampak putih tetapi memiliki masalah seperti gigi berlubang atau penyakit gusi. Gigi yang sehat lebih ditentukan oleh kebersihan mulut secara keseluruhan dan tidak adanya kerusakan gigi.
Yang Harus Dilakukan: Lakukan pemeriksaan gigi secara teratur ke dokter gigi untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi yang sebenarnya, bukan hanya berdasarkan penampilan.
- Gigi Susu Tidak Perlu Dirawat Karena Pasti Tanggal
Fakta: Meskipun gigi susu bersifat sementara dan akan tanggal, mereka tetap membutuhkan perawatan yang baik. Perawatan gigi susu sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut anak secara keseluruhan dan mencegah berbagai masalah yang bisa berdampak pada pertumbuhan gigi permanen di kemudian hari.
Yang Harus Dilakukan: Ajarkan anak Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride. Pastikan menyikat semua permukaan gigi dengan baik. Mulai ajarkan anak untuk menggunakan benang gigi ketika gigi susu mereka mulai berdempet, untuk membersihkan sisa makanan dan plak di sela-sela gigi.
- Tusuk Gigi Adalah Cara Terbaik Membersihkan Sela-Sela Gigi
Fakta: Banyak orang menggunakan tusuk gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi, namun hal ini sebenarnya berisiko melukai gusi dan menyebabkan infeksi. Tusuk gigi bisa mengiritasi jaringan gusi dan, jika digunakan dengan kasar, bisa menyebabkan gusi menjadi longgar.
Yang Harus Dilakukan: Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi. Benang gigi lebih aman dan efektif dalam membersihkan sisa makanan tanpa merusak gusi.
- Hanya Perlu ke Dokter Gigi Jika Merasa Sakit
Fakta: Banyak orang baru pergi ke dokter gigi ketika mengalami sakit gigi atau masalah gigi yang serius. Padahal, pemeriksaan rutin dapat mendeteksi masalah sebelum menjadi lebih parah. Masalah seperti karies gigi atau penyakit gusi bisa berkembang tanpa gejala yang terlihat pada tahap awal.
Yang Harus Dilakukan: Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali. Dengan pemeriksaan teratur, dokter gigi bisa membantu mencegah dan mengatasi masalah gigi sejak dini, sehingga tidak sampai menyebabkan rasa sakit yang lebih parah.
Baca Juga: 7 Manfaat Berkumur dengan Mouthwash
Cara untuk terhindar dari mitos Kesehatan Mulut
Menghindari mitos kesehatan mulut sangat penting untuk memastikan perawatan gigi yang tepat dan menjaga kesehatan gigi dan gusi. Berikut adalah 6 cara untuk terhindar dari mitos kesehatan mulut tersebut:
- Edukasi Diri Sendiri dan Keluarga
Pelajari fakta kesehatan gigi dari membaca buku, artikel, dan sumber terpercaya tentang kesehatan gigi dan mulut. Ini akan membantu Anda membedakan antara fakta dan mitos. Kemudian konsultasi dengan dokter gigi dan tanyakan kepada dokter gigi tentang informasi yang benar terkait perawatan mulut dan jaga kesehatan gigi.
- Periksa Sumber Informasi
Lakukan verifikasi informasi sebelum mempercayai informasi kesehatan mulut, pastikan sumbernya terpercaya. Hindari informasi dari situs yang tidak jelas atau tidak memiliki dasar ilmiah. Ikuti Sumber Resmi seperti Mengikuti organisasi kesehatan yang diakui, seperti American Dental Association (ADA) atau organisasi kesehatan lokal, untuk mendapatkan informasi yang akurat.
- Rutin Mengunjungi Dokter Gigi
Lakukan pemeriksaan gigi secara teratur setiap enam bulan. Dokter gigi dapat memberikan informasi yang benar dan membantu mendeteksi masalah sejak dini.n Selama kunjungan, ajukan pertanyaan tentang perawatan gigi dan mitos yang mungkin Anda dengar.
- Terapkan Kebiasaan Perawatan Gigi yang Baik
Sikat gigi 2 kali sehari kemudian gunakan pasta gigi berfluoride dan sikat gigi yang sesuai. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter gigi tentang teknik menyikat yang benar. Gunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa makanan dan plak di sela-sela gigi. Hindari makanan dan minuman manis secara berlebihan. Meskipun tidak semua makanan manis berbahaya, konsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko kerusakan gigi.
- Waspadai Mitos Umum
Identifikasi Mitos yang Sering Dikenal. Ketahui beberapa mitos umum, seperti “sikat gigi lebih keras membuat gigi lebih bersih” atau “gigi susu tidak perlu dirawat.” Dengan mengetahui mitos ini, Anda dapat menghindari kesalahan dalam perawatan gigi. Bicarakan mitos yang Anda dengar dengan keluarga dan teman. Saling berbagi informasi dapat membantu mencegah penyebaran mitos.
- Jaga Kesehatan Umum
Makanan yang sehat tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk kesehatan gigi. Perbanyak makan buah-buahan, sayur-sayuran dan makanan bergizi lainnya. Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mulut.
Baca Juga: Kiat Memilih Obat Kumur Antiseptik Yang Tepat
TIGA LAB Antiseptic Mouthwash adalah pilihan yang optimal untuk menjaga kesehatan mulut Anda, terutama bagi mereka yang memerlukan perlindungan tambahan dari bakteri penyebab bau mulut dan masalah gusi. Produk ini merupakan obat kumur antiseptik yang bekerja efektif dalam menghilangkan bakteri penyebab plak dan iritasi pada gusi, menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh. Dengan formula yang kuat, TIGA LAB Antiseptic Mouthwash membantu menurunkan risiko infeksi, sekaligus menjaga kesehatan gigi dan gusi. TIGA LAB menyediakan tiga varian mouthwash dengan manfaat yang berbeda-beda, sehingga Anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan Anda:
- TIGA LAB Peppermint Antiseptic Mouthwash
Varian ini menawarkan sensasi dingin dari peppermint, memberikan rasa segar yang tahan lama di mulut. Meskipun efeknya menyegarkan, kandungan alkoholnya rendah sehingga tidak menyebabkan mulut menjadi kering atau iritasi. Sangat cocok untuk Anda yang menyukai rasa mint yang menyegarkan tanpa khawatir akan efek samping. - TIGA LAB Lemon Antiseptic Mouthwash
Diformulasikan dengan bahan-bahan alami seperti daun kelor dan propolis, varian ini sangat efektif dalam melawan bakteri penyebab masalah mulut. Dengan rasa lemon yang segar, produk ini adalah alternatif yang tepat bagi mereka yang kurang menyukai rasa mint, tetapi tetap ingin merasakan manfaat antiseptik yang kuat. - TIGA LAB Lemon Tea Antiseptic Mouthwash
Varian bebas alkohol ini dirancang untuk mereka yang memiliki gigi dan gusi sensitif. Menggabungkan rasa lemon tea yang segar dengan kandungan daun kelor dan propolis, produk ini aman untuk digunakan bahkan oleh ibu hamil, menawarkan perlindungan yang lembut namun efektif.
Dengan berbagai pilihan varian yang tersedia, Anda dapat memilih TIGA LAB Antiseptic Mouthwash yang paling sesuai dengan preferensi dan kebutuhan Anda. Produk ini mudah ditemukan di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan Blibli. Dengan menggunakan produk terpercaya seperti TIGA LAB, Anda dapat menjaga kesehatan mulut agar selalu bersih, segar, dan bebas dari masalah kesehatan mulut.
Mitos kesehatan mulut dapat membingungkan dan menyesatkan jika tidak disertai dengan informasi yang benar. Memahami perbedaan antara mitos dan fakta dapat membantu kita merawat gigi dan mulut dengan lebih baik. Ingatlah bahwa kesehatan mulut yang baik tidak hanya tentang menjaga gigi tetap putih, tetapi juga menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Dengan mengetahui fakta yang sebenarnya, kita bisa mencegah masalah kesehatan mulut dan menjaga senyum kita tetap sehat dan indah.