Shopping cart

Subtotal Rp0

View cartCheckout

Penggunaan Alkohol dalam Obat Kumur: Bagaimana Hukumnya dalam Pandangan Islam?

Obat kumur merupakan salah satu produk kebersihan mulut yang banyak digunakan untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta mengatasi bau mulut. Namun, tidak sedikit produk obat kumur yang mengandung alkohol sebagai salah satu bahan utamanya. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi umat Muslim mengenai status kehalalan dari obat kumur yang mengandung alkohol. Apakah alkohol dalam obat kumur termasuk haram? Apakah ada batasan tertentu yang masih dianggap halal? Artikel ini akan menjelaskan secara jelas mengenai kadar alkohol dalam obat kumur serta bagaimana pandangan Islam terhadap penggunaannya.

Baca Juga: 7 Manfaat Berkumur dengan Mouthwash

Mengapa Alkohol Digunakan dalam Obat Kumur?

Penggunaan Alkohol dalam obat kumur memiliki beberapa alasan, di antara lain 3 alasan tersebut adalah:

  1. Sebagai Antiseptik

Alkohol memiliki sifat antibakteri yang efektif dalam membunuh kuman penyebab plak, gigi berlubang, dan penyakit gusi.

  1. Membantu Larutnya Bahan Aktif

Alkohol dapat berfungsi sebagai pelarut bagi bahan-bahan lain yang terkandung dalam obat kumur.

  1. Memberikan Sensasi Kesegaran

Alkohol dalam obat kumur memberikan efek dingin yang membuat mulut terasa lebih segar setelah digunakan.

Namun, meskipun penggunaan alkohol dalam obat kumur memiliki berbagai macam manfaat, kehadiran alkohol dalam obat kumur memunculkan berbagai perdebatan mengenai kehalalannya di dalam masyarakat.

Jenis Alkohol dalam Obat Kumur

Dalam dunia kesehatan dan kecantikan, terdapat berbagai jenis alkohol yang umum digunakan, akan tetapi yang jenis alkohol yang paling umum digunakan dalam obat kumur adalah:

  1. Ethanol (Etanol)

Alkohol yang juga terdapat dalam minuman beralkohol dan dapat menyebabkan efek memabukkan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

  1. Isopropyl Alcohol

Digunakan sebagai antiseptik, tetapi bukan jenis alkohol yang dikonsumsi.

  1. Benzyl Alcohol

Digunakan sebagai pengawet dalam beberapa produk farmasi.

Dalam Islam, hukum kehalalan suatu produk tidak hanya ditentukan oleh ada atau tidaknya alkohol semata, akan tetapi juga jenis serta tujuannya.

Pandangan Islam tentang Alkohol dalam Obat Kumur

Dalam Pandangan Islam, alkohol yang memabukkan seseorang dapat dikategorikan sebagai khamr dan diharamkan untuk di konsumsi. Hal ini merujuk pada firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Ma’idah: 90)

Namun, dalam dunia kesehatan, tidak semua jenis alkohol bersifat memabukkan, dan penggunaannya dalam obat kumur berbeda dengan konsumsi minuman beralkohol. Beberapa ulama dan lembaga sertifikasi halal, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), memberikan pandangan sebagai berikut:

  1. Alkohol yang Tidak Dihasilkan dari Proses Fermentasi untuk Khamr Tidak Diharamkan

Alkohol yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam produk farmasi atau kosmetik, dan bukan untuk tujuan memabukkan, tidak otomatis dianggap haram.

  1. Tidak Diminum dan Tidak Masuk ke Dalam Tubuh

Jika alkohol hanya digunakan untuk keperluan medis atau kebersihan, serta tidak dikonsumsi dengan cara diminum, maka hukumnya bisa lebih fleksibel.

  1. Batasan Kadar Alkohol

Beberapa standar halal menetapkan batas kadar alkohol yang diperbolehkan dalam suatu produk. Misalnya, MUI menetapkan kadar alkohol dalam produk makanan dan minuman tidak boleh lebih dari 0,5%.

Fatwa dan Panduan Penggunaan Obat Kumur Beralkohol

Lembaga sertifikasi halal di berbagai negara memiliki kebijakan yang berbeda mengenai alkohol dalam produk kesehatan, termasuk obat kumur:

  • Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Tidak semua alkohol dianggap najis atau haram. Jika alkohol dalam obat kumur tidak berasal dari proses fermentasi yang menghasilkan khamr dan tidak dikonsumsi, maka masih diperbolehkan.

  • JAKIM (Malaysia)

Alkohol dalam kosmetik dan farmasi yang bukan dari sumber khamr dapat digunakan, dengan batas tertentu.

  • Muslim Consumer Group (MCG, USA)

Memeriksa kandungan alkohol dalam berbagai produk untuk memastikan kehalalannya bagi konsumen Muslim.

Alternatif Obat Kumur Halal

Bagi Muslim yang ingin menghindari alkohol dalam produk kebersihan mulut, ada beberapa alternatif obat kumur yang bisa digunakan:

  1. Obat Kumur Berlabel Halal

Saat ini, banyak produsen yang menyediakan obat kumur dengan sertifikasi halal yang tidak mengandung alkohol.

  1. Obat Kumur Berbahan Herbal

Produk berbasis bahan alami seperti siwak, daun sirih, dan minyak kelapa telah terbukti efektif dalam menjaga kesehatan mulut tanpa perlu alkohol.

  1. Larutan Air Garam

Berkumur dengan air garam juga merupakan metode alami yang efektif untuk membunuh bakteri penyebab masalah mulut.

Bagi umat Muslim, kehalalan suatu produk merupakan faktor penting dalam pemilihan produk perawatan diri, termasuk obat kumur. TIGA LAB Antiseptic Mouthwash hadir sebagai pilihan terbaik untuk mendukung kebersihan mulut Anda ketika memasuki bulan Ramadhan. Diformulasikan dengan bahan antiseptik berkualitas tinggi, obat kumur ini efektif dalam mengatasi bakteri penyebab bau mulut, plak, serta iritasi gusi.

TIGA LAB Antiseptic Mouthwash diproduksi dengan standar halal, memastikan setiap bahan yang digunakan bersih, aman, serta bebas dari unsur yang meragukan. Beberapa varian bahkan tidak mengandung alkohol, sehingga semakin cocok bagi mereka yang ingin menghindari bahan ini dalam produk kebersihan mulut mereka. Berikut 3 varian obat kumur TIGA LAB yang dapat disesuaikan dengan preferensi Anda:

  1. Peppermint Antiseptic Mouthwash
    Memberikan sensasi dingin yang menyegarkan dengan aroma peppermint yang khas. Kandungan alkohol yang rendah dalam varian ini memastikan napas tetap segar tanpa menyebabkan mulut terasa kering.
  2. Lemon Antiseptic Mouthwash
    Kombinasi bahan alami seperti daun kelor dan propolis menjadikannya pilihan tepat untuk melawan bakteri secara alami. Diperkaya dengan rasa lemon yang segar, varian ini cocok bagi Anda yang menginginkan alternatif selain mint.
  3. Lemon Tea Antiseptic Mouthwash
    Solusi terbaik untuk Anda yang memiliki gigi dan gusi sensitif. Bebas alkohol dan mengandung ekstrak daun kelor serta propolis, varian ini aman digunakan oleh semua kalangan, termasuk ibu hamil. Rasa lemon tea yang lembut membuat pengalaman berkumur semakin nyaman.

TIGA LAB memberikan solusi praktis dalam menjaga kesehatan mulut Anda ketika akan menjalani aktifitas berpuasa di bulan Ramadhan. Pilih varian favorit Anda dan rasakan manfaatnya setiap hari. Produk ini dapat dengan mudah diperoleh melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan Blibli.

Baca Juga: Lokal Pride! Daftar Obat Kumur Asli Buatan Indonesia

Keberadaan alkohol dalam obat kumur menimbulkan dilema bagi umat Muslim yang ingin menjaga kebersihan mulut sekaligus memastikan kehalalan produk yang digunakan. Secara umum, hukum kehalalan alkohol dalam obat kumur tergantung pada jenis alkohol, sumbernya, serta tujuan penggunaannya. Jika alkohol yang digunakan bukan berasal dari proses fermentasi khamr dan tidak bertujuan untuk dikonsumsi, maka banyak ulama yang memperbolehkan penggunaannya.

Bagi yang masih ragu, memilih obat kumur berlabel halal atau berbasis bahan alami bisa menjadi solusi terbaik. Dengan memahami jenis dan fungsi alkohol dalam obat kumur, umat Muslim dapat membuat pilihan yang lebih bijak sesuai dengan prinsip syariat Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *