Sariawan di bibir merupakan gejala yang cukup umum dialami oleh setiap orang. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit, tapi juga membuat pengidapnya kesulitan untuk makan dan minum. Jangan menganggap remeh gejala ini, meski terkesan ringan. Sebab sariawan bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit.
Ada banyak faktor yang menyebabkan sariawan hingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada mulut. Bisul kecil dan menyakitkan ini bisa terjadi di berbagai bagian mulut, termasuk lidah, bagian dalam pipi, gusi, dan rongga mulut. Meski sariawan dan herpes mulut terlihat mirip, namun keduanya merupakan penyakit yang berbeda. Herpes mulut biasanya terjadi di permukaan bibir, sedangkan sariawan terjadi di dalam mulut. Selain itu, herpes mulut mudah menular, sedangkan sariawan biasanya tidak menular.
Baca Juga: Tanda Mulut Sehat dan Cara Menjaga Kesehatannya
Penyebab Sariawan
Penyebab utama sariawan adalah pertumbuhan jamur Candida albicans yang tidak terkendali, yang biasanya terdapat dalam jumlah kecil di mulut. Sariawan adalah kondisi yang umum terjadi, dan meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, pada situasi tertentu, sariawan memerlukan perhatian medis. Selain itu, sariawan juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor tersebut adalah:
1. Iritasi
Salah satu penyebab utama sariawan di bibir dan mulut karena adanya iritasi akibat dari pemakaian pasta gigi yang didalamnya ada zat yang bersifat iritatif dan dapat menyebabkan sariawan.
2. Luka
Penyebab paling umum dari sariawan adalah luka pada bibir. Cedera ini bisa disebabkan karena tidak sengaja menggigit bibir, terlalu sering menyikat gigi, memakai kawat gigi, atau pemakaian gigi palsu yang tidak tepat sehingga menyebabkan sariawan.
3. Defisiensi Nutrisi
Kekurangan nutrisi seperti zat besi, asam folat, zinc, dan vitamin B2 juga menjadi salah satu penyebab sariawan pada bibir. Kondisi ini bisa dicegah dengan memenuhi asupan vitamin harian.
4. Infeksi
Infeksi virus, bakteri, dan jamur juga bisa menyebabkan sariawan. Virus penyebab sariawan antara lain herpes simplex dan varicella zoster. Selain itu, infeksi menular seksual seperti gonore dan sifilis juga dapat menyebabkan sariawan.
5. Efek Samping Obat
Pengobatan yang memiliki efek samping tertentu ternyata dapat menyebabkan sariawan pada bibir dan mulut bila digunakan dalam waktu yang lama seperti kemoterapi, obat antiepilepsi, antibiotik, dan kortikosteroid.
6. Penyakit Autoimun
Pada kasus yang lebih serius, sariawan di bibir bisa disebabkan oleh penyakit autoimun seperti lichen planus yang menimbulkan ruam dan menyebabkan gatal di bagian dalam mulut, atau plak leukoplakia yang menyerang selaput lendir mulut.
7. Kanker Mulut
Penting untuk mewaspadai sariawan di bibir yang tidak kunjung hilang selama beberapa minggu, karena bisa jadi itu merupakan tanda kanker mulut. Pada kondisi ini, lesi kanker menjadi berwarna keputihan atau kemerahan, disertai nyeri, kesulitan menelan, dan mati rasa pada bibir.
Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Bau Mulut Agar Nafas Segar
8. Penggunaan Kawat Gigi
Kawat gigi dapat menyebabkan sariawan karena gesekan antara kabel dengan bagian lunak mulut seperti pipi dan lidah dapat mengiritasi jaringan tersebut. Gesekan yang berulang-ulang ini dapat menimbulkan luka kecil atau sariawan di area tersebut.
Pilihan Obat Kumur Untuk Sariawan
Untuk mengatasi hal tersebut maka kita bisa mencoba melakukan langkah-langkah penyembuhan dengan memilih berbagai jenis obat kumur yang dapat menyembuhkan sariawan, baik obat alami maupun obat kumur antiseptik, dapat digunakan untuk mengatasi rasa tidak nyaman akibat sariawan. Meski sariawan bukanlah termasuk penyakit berbahaya, akan tetapi sariawan perlu segera diobati karena bisa memburuk dan memicu berbagai masalah kesehatan. Inilah beberapa obat kumur sariawan yang dapat Anda gunakan untuk menyembuhkan sariawan pada mulut:
1. Larutan Garam
Obat kumur untuk sariawan yang pertama adalah larutan garam. Meski tidak bisa menyembuhkan luka sepenuhnya, larutan garam dapat mengeringkan luka dengan cepat dan membantu proses penyembuhan. Persiapannya sangat mudah. Yang Anda butuhkan hanyalah 1 sendok teh garam dan 1/2 gelas air panas. Larutkan dan aduk, lalu kumur selama 15-30 detik. Cara ini bisa diulangi tiga kali sehari hingga stomatitis mereda.
2. Larutan Baking Soda
Larutan soda kue juga bisa menjadi pilihan obat kumur untuk mengatasi sariawan. Soda kue diduga dapat membantu mengembalikan keseimbangan pH, mengurangi peradangan, dan mempercepat penyembuhan sariawan. Cara menggunakan baking soda sebagai obat kumur untuk sariawan juga sangat mudah. Cukup larutkan satu sendok teh baking soda ke dalam setengah gelas air. Berkumurlah selama 15 hingga 30 detik dan ulangi sebanyak yang diperlukan.
3. Propolis
Propolis sendiri merupakan zat/getah yang dikumpulkan lebah dan digunakan lebah untuk menutup dan memperbaiki celah pada sarangnya. Propolis sendiri memiliki sifat antioksidan dan dapat mencegah infeksi serta melawan infeksi bakteri, virus, dan jamur.
4. Larutan Ekstrak Daun Kelor (Moringa)
Ekstrak Daun Kelor Cair merupakan obat herbal yang dapat meredakan sariawan. Daun kelor mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia karena daun kelor merupakan tanaman yang kaya akan nutrisi dan dapat dikonsumsi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Kandungan tersebut memungkinkan daun kelor dapat mengobati sariawan secara alami tanpa efek samping.
5. Larutan Cuka Apel
Obat kumur lain untuk sariawan adalah cuka sari apel. Kandungan cuka sari apel diduga dapat membunuh bakteri penyebab peradangan. Caranya adalah dengan mencampurkan satu sendok teh cuka sari apel kedalam gelas yang sudah berisi air. Berkumurlah dengan larutan ini selama 30 hingga 60 detik. Untuk mencegah kerusakan gigi akibat keasaman cuka sari apel, keluarkan dan bilas mulut Anda dengan air.
6. Obat Kumur Antiseptik
Obat kumur antiseptik TIGA Lab dapat menjadi pilihan obat kumur untuk mengatasi sariawan. TIGA Lab sebagai salah satu produsen obat kesehatan nasional telah mengeluarkan varian obat kumur antiseptik organik lokal pertama yang diformulasikan langsung oleh dokter gigi yang bersertifikasi BPOM dan aman digunakan setiap hari.
TIGA Lab memiliki tiga varian obat kumur yang dapat Anda pilih sesuai dengan permasalahan yang sedang dialami. Bagi pemilik gigi dan gusi sensitif, Anda direkomendasikan untuk menggunakan mouthwash varian lemon tea. Varian ini mengandung bahan alami utama, yaitu Moringa leaves (daun kelor) dan Propolis yang efektif dan ampuh melawan bakteri. Varian lemon tea mengandung 0% alkohol sehingga tidak akan membuat area mulut iritasi dan aman digunakan.
Bagi pecinta rasa yang menyegarkan setelah berkumur, Anda bisa mencoba varian mouthwash TIGA Lab peppermint. Hampir sama dengan varian lemon tea, mouthwash varian peppermint juga menggunakan bahan utama daun kelor dan propolis untuk melawan bakteri. Namun, varian ini didesain khusus dengan tambahan bagi pecinta rasa mint dan memiliki sedikit kandungan alkohol. Mouthwash TIGA Lab peppermint cocok digunakan untuk Anda yang menyukai aroma mint setelah berkumur.
Varian mouthwash dari TIGA Lab selanjutnya adalah rasa lemon. Mouthwash TIGA Lab rasa lemon mengandung sedikit alkohol dengan bahan utama moringa leaves (daun kelor) dan propolis. Mouthwash TIGA Lab rasa lemon mengandung rasa segar dan cocok digunakan bagi Anda yang menyukai kesegaran setelah berkumur.
Anda bisa membeli obat kumur antiseptik TIGA Lab di marketplace Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan Blibli. Pastikan Anda selalu menggunakan produk kesehatan terpercaya untuk hasil yang maksimal. Tentunya Anda tidak ingin sariawan berkepanjangan dan malah menimbulkan penyakit lainnya, bukan?
Baca Juga: Rekomendasi Obat Kumur Hilangkan Sariawan
Umumnya sariawan tidak perlu dikhawatirkan dan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun rasa sakit akibat sariawan dapat membuat sulit makan dan minum sehingga perlu dilakukan pengobatan. Jika sariawan tidak kunjung sembuh meski sudah menggunakan obat kumur di atas, jika sariawan tumbuh lebih dari 3 cm, sering kambuh, banyak terbentuk sariawan baru, atau disertai nyeri hebat, segera konsultasikan ke dokter. Silakan mencari pertolongan medis dan menerima perawatan yang sesuai.