Sariawan merupakan salah satu masalah mulut yang paling sering terjadi dan begitu menyebalkan. Rasa perihnya bisa membuat makan, minum, bahkan berbicara menjadi sebuah siksaan. Meskipun sering kali muncul di bibir bagian dalam atau pipi, sariawan juga tak jarang “bersarang” di gusi. Lokasinya yang bergesekan langsung dengan gigi dan makanan sering kali membuatnya terasa lebih sakit dan lebih lama sembuh.
Jika Anda salah satu orang yang sering mengalami permasalahan sariawan, maka Anda tidak sendirian. Namun, membiarkannya tanpa memahami akar masalahnya bukanlah pilihan yang bijak. Sariawan di gusi, atau secara medis dikenal sebagai stomatitis aftosa pada gingiva, bisa menjadi sinyal dari tubuh yang perlu Anda perhatikan. Mari kita kupas tuntas apa saja penyebabnya, kapan harus waspada, dan bagaimana cara paling efektif untuk mengobati serta mencegahnya agar tidak kembali lagi.
Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Lidah Putih Sariawan? Cara Mencegah dan Mengatasinya dengan Benar
Mengapa Sariawan Bisa Terjadi di Gusi
Pada dasarnya, sariawan adalah luka kecil berbentuk bulat atau oval yang terbentuk pada jaringan lunak di dalam mulut, termasuk gusi. Tidak seperti herpes atau luka dingin, sariawan tidak menular. Penyebab munculnya sariawan di gusi sangat multifaktorial, artinya bisa dipicu oleh kombinasi beberapa faktor, bukan hanya satu penyebab tunggal saja. Berikut adalah penyebab utama permasalahan sariawan:
- Trauma atau Cedera Fisik Lokal
Ini adalah penyebab paling umum. Gusi adalah area yang rentan terhadap cedera akibat:
- Sikatan gigi yang terlalu keras: Bulu sikat yang kasar atau teknik menyikat yang salah dapat melukai gusi.
- Penggunaan kawat gigi (behel) atau gigi palsu: Gesekan konstan dari alat ortodontik atau gigi palsu yang kurang pas dapat menyebabkan iritasi dan luka.
- Tidak sengaja tergigit: Terkadang, gusi bisa tergigit saat makan dengan terburu-buru.
- Makanan yang keras atau tajam: Keripik atau makanan dengan pinggiran tajam bisa menggores gusi.
- Kekurangan Nutrisi
Tubuh yang kekurangan nutrisi esensial tertentu lebih rentan mengalami sariawan. Defisiensi yang paling sering dikaitkan adalah:
- Vitamin B12 sangat penting untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga fungsi saraf.
- Kekurangan zat besi atau anemia ternyata dapat memengaruhi kesehatan lapisan mukosa pada mulut.
- Asam Folat: Berperan vital dalam pertumbuhan dan perbaikan sel.
- Seng (Zinc): Penting untuk fungsi kekebalan tubuh dan penyembuhan luka.
- Stres dan Perubahan Hormon
Kondisi psikologis dan fluktuasi hormon memiliki dampak nyata pada kesehatan tubuh. Tingkat stres yang tinggi diketahui dapat menyebabkan munculnya sariawan pada gusi dan mulut. Begitu pula perubahan hormon, seperti yang terjadi selama siklus menstruasi pada wanita, sering kali diiringi dengan munculnya sariawan.
- Sensitivitas terhadap Makanan
Beberapa orang memiliki kepekaan terhadap makanan tertentu yang dapat memicu reaksi peradangan di mulut, seperti:
- Makanan pedas dan asam (jeruk, nanas, tomat).
- Cokelat, kopi, dan kacang-kacangan.
- Keju atau gandum
- Faktor Genetik dan Imun
Jika orang tua Anda sering sariawan, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya. Selain itu, respons sistem kekebalan tubuh yang tidak normal, di mana sel darah putih menyerang sel-sel sehat di lapisan mulut, dianggap sebagai salah satu mekanisme utama di balik terbentuknya sariawan.
Apakah Sariawan di Gusi Tanda Penyakit Serius?
Bagi kebanyakan orang, sariawan di gusi adalah kondisi minor yang akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Ini disebut stomatitis aftosa minor, yang merupakan jenis paling umum.
Namun, Anda perlu waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi jika sariawan Anda memiliki ciri-ciri berikut:
- Ukuran sangat besar dan dalam (stomatitis aftosa mayor).
- Tidak kunjung sembuh setelah 3 minggu.
- Sangat sering kambuh (beberapa kali dalam sebulan).
- Disertai gejala sistemik lain, seperti demam tinggi, ruam kulit, kelelahan ekstrem, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
- Luka terasa keras, tidak sakit, dan tidak kunjung sembuh, karena ini bisa menjadi tanda lesi yang lebih serius, termasuk keganasan (kanker mulut), meskipun ini sangat jarang terjadi pada luka yang tampak seperti sariawan biasa.
Sariawan yang parah dan berulang bisa menjadi manifestasi dari kondisi medis yang lebih serius, seperti penyakit autoimun (Penyakit Behçet, Lupus), penyakit radang usus (Penyakit Crohn), penyakit Celiac (intoleransi gluten parah), atau gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS.
Cara Mengobati & Mencegah Sariawan di Gusi
Penanganan sariawan berfokus pada dua hal: meredakan gejala saat muncul dan mencegahnya datang kembali.
Untuk Pengobatan Saat Sariawan Muncul:
- Hindari Makanan Pemicu
Jauhi makanan pedas, asam, dan keras yang dapat memperparah rasa sakit.
- Kumur Air Garam
Larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat dan gunakan untuk berkumur selama 30 detik. Ini membantu membersihkan luka dan mengurangi peradangan.
- Gunakan Obat Topikal
Salep atau gel khusus sariawan yang dijual bebas dapat memberikan lapisan pelindung dan meredakan nyeri.
- Kompres Dingin
Menggunakan es batu yang dibungkus kain dan ditempelkan di pipi luar area sariawan dapat membantu mengurangi nyeri.
Untuk Pencegahan Jangka Panjang:
- Jaga Kebersihan Mulut dengan Benar: Gunakan sikat gigi berbulu lembut (soft-bristled) dan sikat dengan gerakan memutar yang lembut, bukan menggosok horizontal dengan keras.
- Penuhi Kebutuhan Nutrisi: Konsumsi makanan seimbang yang kaya akan vitamin B12, zat besi, asam folat, dan seng.
- Kelola Stres: Lakukan aktivitas yang dapat meredakan stres seperti yoga, meditasi, atau olahraga teratur.
- Kenali dan Hindari Pemicu Makanan: Buat catatan makanan apa yang Anda konsumsi sebelum sariawan muncul untuk mengidentifikasi pemicunya.
Propolis Mouthwash: Solusi Efektif Atasi Sariawan
TIGA LAB Mouthwash adalah produk perawatan mulut yang memanfaatkan kebaikan propolis, sebuah resin alami dari lebah yang terkenal dengan khasiat medisnya. Kandungan propolis ini menjadikan TIGA LAB Mouthwash solusi yang efektif untuk berbagai masalah mulut, terutama sariawan.
Peppermint Antiseptic Mouthwash
Tersedia rasa Peppermint yang menawarkan sensasi luar biasa yang didapatkan dari peppermint telah memberikan efek segar di mulut. Dengan kandungan alkohol rendah, varian ini cocok untuk Anda yang ingin nafas segar tanpa risiko mulut kering.
Secara ringkas, TIGA LAB Mouthwash bukan sekadar penyegar napas, melainkan produk perawatan fungsional. Berkat kandungan propolis yang bersifat anti-radang dan mampu mempercepat penyembuhan, serta formulasi bebas alkohol yang nyaman, produk ini menjadi solusi alami yang efektif untuk membantu meredakan dan mengatasi masalah sariawan. Produk ini telah terjamin keamanannya oleh BPOM dan Halal, serta mudah didapatkan melalui platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan lainnya.
Baca Juga: Propolis: Solusi Alami untuk Masalah Mulut dan Gusi
Sariawan di gusi memang menyakitkan, tetapi bukanlah masalah yang tidak bisa diatasi. Dengan mengenali penyebabnya mulai dari cara Anda menyikat gigi hingga tingkat stres Anda dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegahnya. Jangan remehkan sinyal yang diberikan tubuh Anda. Perhatikan pola kemunculannya, dan jika terasa tidak wajar, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.
Mulailah gaya hidup yang lebih sehat, kelola stress Anda, dan pertimbangkan untuk menjadikan propolis mouthwash sebagai bagian dari garda terdepan pertahanan mulut Anda. Dengan begitu, Anda bisa mengucapkan selamat tinggal pada siksaan sariawan dan menikmati hari-hari Anda dengan senyum yang lebih sehat dan nyaman.
Artikel Lainnya yang Terkait
Langkah-Langkah Penting dalam Merawat Kesehatan Mulut dengan Benar
Lokal Pride! Daftar Obat Kumur Asli Buatan Indonesia
Temukan Obat Kumur untuk Mulut Sensitif! Apakah Sudah Menemukan yang Tepat?